Kamis, 16 Agustus 2018

Media Inggris Salah Memberi Informasi Tentang Hadiah Setelah Pencak Dor

Pencak Dor awalnya berkembang di kalangan santri pesantren di Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Olahraga ini menjadi sangat viral ketika media asing mulai memberitakannya. 

Daily Mail, salah satunya Media asal Inggris itu menyebut olahraga ini brutal dengan makanan sebagai hadiahnya. 

Pencak Dor 86



Kemudian diklarifikasi oleh pengamat Pencak Dor, Ahmad Subakir (54 tahun), beliau membantah kabar tersebut. "Bukan sebagai hadiah. Siapapun habis tanding keduanya akan makan bersama, berapapun yang bertanding. Jadi makan bukan sebagai hadiah,"

Inilah pencak dor tradisi kita tidak ada kemenangan juga tidak ada kekalahan , semua yang bertanding diatas ring bambu adalah untuk ajang silaturahmi dan paseduluran dari berbagai kalangan masyarakat diwilayah jawa timur dan sekitarnya.




Menurut Bakir, Pencak Dor dijadikan tradisi di banyak pesantren di Kendiri karena ada manfaatnya, bukan hanya sekedar untuk makan. "Pencak Dor masih dilakukan sampai saat ini karena kami butuh media untuk menjaga kebugaran tubuh, berdakwah, dan membentuk manusia yang gentleman," ujar dia. 

Tidak butuh waktu lama bagi Pencak Dor untuk merebut hati warga pesantren dan sekitarnya di Kediri. "Begitu ada Pencak Dor, animo masyarakat luar biasa. Bukan cuma dari santri, tapi ada juga simpatisannya, warga sekitar," kata Subakir. Pencak Dor bahkan menjadi sarana yang efektif untuk mengumpulkan massa.

Melalui tradisi dan budaya bangsa ini terbentuk selain itu ini juga akan menjadi karakter dan jatidiri bangsa ini yang sesungguhnya.